Total Tayangan Halaman

Kamis, 05 Desember 2013

MANADO SUKSES RENGKUH PENGHARGAAN LANGIT BIRU 2013

Wawali saat menerima Penghargaan Langit Biru 2013 dari Menteri Lingkungan Hidup RI

Wawali bersama sejumlah Kepala Daerah didampingi Menteri Lingkungan Hidup saat melakukan press conferene

Wawali bersama sejumlah Kepala Daerah didampingi Menteri Lingkungan Hidup saat melakukan press conferene
Di penghujung tahun 2013 ini, kembali Pemerintah Kota  Manado sekali lagi menorehkan prestasi di tingkat nasional. Hari ini (05/12) Wakil Walikota Manado, DR (c) Harley AB Mangindaan, SE, MSM menerima Penghargaan Langit Biru yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA  bertempat di Grand Ballroom Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
“Penghargaan Langit Biru yang kita terima karena Kota Manado termasuk salah satu kota besar yang kualitas udaranya yang cukup baik. Saya mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menjaga supaya udara di Kota Manado tetap sehat,” ujar Wawali langsung dari Jakarta.
Wawali juga mengajak masyarakat supaya rutin melakukan uji emisi gas buang kendaraannya yang sudah melampaui ambang batas. Tak hanya itu, untuk menjaga lingkungan supaya tetap hijau, masyarakat juga dihimbau melakukan penanaman pohon sebanyak mungkin dan menghindari penebangan pohon semaksimal mungkin. 
Dari beberapa penghargaan yang diraih Pemkot Manado tahun ini, Wawali berharap bisa menjadi cambuk bagi semua jajaran Pemkot untuk terus berbenah dalam membangun Kota Manado. “Memasuki tiga tahun kepemimpinan Bapak Walikota dan saya pada 8 Desember nanti diharapkan menjadi pemicu untuk terus berbenah agar Manado semakin nyaman, semakin menjadi kota yang maju, modern, tertata rapi, tertib dan sehat,” pungkas Wawali yang didampingi Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Manado, Drs. Joshua Pangkerego, MAP. 
Langit Biru merupakan penghargaan untuk kota-kota dengan udara terbersih di Indonesia. Dengan program langit biru yang dibuat Kementerian Negara Lingkungan Hidup ini, kota-kota di Indonesia dinilai berdasarkan kualitas udara perkotaan. Tujuan dari program langit biru adalah untuk mendorong peningkatan kualitas udara perkotaan dari pencemaran udara, terutama yang bersumber dari kendaraan bermotor melalui penerapan transportasi berkelanjutan.
Pemilihan kota-kota dengan kualitas terbaik, sebagai penerima penghargaan Langit Biru, didasarkan pada empat parameter utama dan parameter tambahan. Parameter utama penilaian udara terbersih antara lain manajemen lalu lintas, kualitas bahan bakar, hasil uji emisi kendaraan, dan kualitas udara di jalan raya masing-masing kota. Ditambah dengan upaya Pemerintah setempat dalam mereduksi emisi dan penataan kota, sebagai tambahan parameter penganugerahan penghargaan Langit Biru.

Selasa, 07 Mei 2013

Wawali Hadiri Rakor Narkoba BNN di Jakarta


Wawali saat berbincang dengan Menteri Hukum dan HAM RI, Amir Syamsuddin


Wakil Walikota Manado, DR (C) Harley AB Mangindaan  mengikuti Rakor Implementasi Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkoba  (P4GN) yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, hari ini, Selasa (7/5). 
Dalam acara tersebut, P4GN kali ini menekankan supaya Indonesia bebas dari narkoba. Saat ini, Indonesia sudah tidak lagi menjadi negara transit tetapi saat ini sudah menjadi pasar dari narkoba.
"Perkembangan narkotika di Indonesia memasuki kategori lampu kuning. Sekitar 14 zat baru telah ditemukan oleh BNN di Indonesia saat ini, sehingga perlu langkah positif dan proaktif dari berbagai instansi dan masyarakat," ujar Kepala BNN Anang Iskandar dalam sambutannya di Rakornas P4GN, Selasa (7/5).
Dijelaskan Anang, saat ini, kelangsungan generasi bangsa Indonesia tengah terancam akibat narkoba yang marak ini. Berdasarkan data dari BNN, sebanyak 4 juta orang di Indonesia menjadi korban penyalahgunaan narkoba atau sekitar 2,2 persen dari penduduk Indonesia.
"Sekitar 18.000 orang yang dapat direhabilitasi oleh pemerintah dan swasta karena kurang tempat rehabilitasi," kata Anang.
Menurut Anang, jika tempat rehabilitasi memadai, maka para korban penyalahgunaan narkoba bisa dibantu penyembuhannya secara bersamaan. Dengan demikian, apabila barang haram tersebut tidak ada yang mengkonsumsi, maka dengan sendirinya pasar narkoba pun akan mati.
"Tahun 2010, sekitar Rp 41 triliun kerugian negara yang terdiri dari biaya privat dan sosial akibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba ini," jelas Anang.
Wawali sendiri saat diminta tanggapannya menyampaikan bahwa Manado sudah menjadi pintu baru masuknya narkoba dari luar negeri. " Dua WNA Afsel serta WNA Thailand yang tertangkap di Bandara Samratulangi memberi bukti Manado sudah menjadi daerah transit untuk memasarkan narkoba ke daerah lain di Indonesia khususnya di bagian Timur."ujar Wawali. "Pemerintah akan berusaha keras membentengi masuknya barang haram tersebut di Kota Manado ini. Pemerintah juga akan selalu merangkul tokoh-tokoh agama untuk mensosialisasikan kepada para anggotanya mengenai bahaya dan dampak buruk dari narkoba ini. "tegas Wawali,
Hadir dalam acara ini Menteri Hukum dan HAM RI, Amir Syamsuddin,  Sesmenko Polhukam, Letjen TNI Langgeng Sulistiyono, Komisi III. DPR RI, Kepala BNN. Prop. Kab/Kota, Dewan Kehormatan BNN Pusat dan Kepala-Kepala Daerah se-Kab/Kota se Indonesia. ***(allen)

Rabu, 02 Januari 2013

Catatan Akhir Tahun Kepemimpinan Vicky - Ai



Selang tahun 2012, pemerintah kota Manado dibawah kepemimpinan Vicky-Ai, sapaan akrab Walikota-Wakil Walikota, berhasil melakukan sejumlah terobosan dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Berbagai kegiatan yang diprogramkan  terlaksana dengan baik karena didukung oleh situasi kota Manado yang aman dan nyaman dalam bingkai Torang Samua Basudara. Dalam bidang pemerintahan, Vicky-Ai berhasil memekarkan wilayah Kecamatan yang sebelumnya 9 menjadi 11 Kecamatan; Manado telah ketambahan dua kecamatan baru, yaitu Kecamatan Paal Dua dan Bunaken Kepulauan. GSVL berhasil terpilih menjadi ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesaia (APEKSI); dukungan dana operasional bagi kepala lingkungan, yang merupakan honor tertinggi bagi kepala lingkungan di Indonesia; penandatangan MoU Sister City oleh GSVL dengan Lord Mayor Sharon Sullivan di Liverpool, Inggris; peringkat II Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) secara nasional dengan nilai 7,23; keikutsertaan pemerintah kota Manado dalam program Support to Indonesia’s Islands of Integrity Program for Sulawesi (SIPS) Project; layanan terpadu satu atap; layanan administrasi kependudukan; pengadaan barang dan jasa secara elektonik; pengawasan internal pemerintah kota melalui forum Senin Tuntas Temuan Plus (Sentas T Plus); keberhasilan Kelurahan Karombasan Selatan meraih penghargaan Pakarti Utama 3 tingkat nasional dalam lomba Lingkungan Bersih Sehat (LBS); keberhasilan Kelurahan Kleak meraih juara I lomba Kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Utara; dan sinergitas dengan DPRD kota Manado, yang menghasilkan Perda-Perda strategis, di antaranya Perda tentang BPHTB, Perda tentang Pajak, Perda tentang RTRW dan sejumlah Perda lainnya. Di bidang pembangunan, GSVL-Ai melalui visi: ‘Manado Kota Model Ekowisara’ berhasil menjadikan pariwisata sebagai sektor penggerak pembangunan, yang telah menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan seperti jumlah kunjungan wisatawan yang terus meningkat; jumlah usaha pariwisata seperti hotel, restoran, rumah makan, hiburan umum, tour and travel, dan diving center terus meningkat dari 556 pada tahun 2011 menjadi 939 pada tahun 2012; pelaksanaan iven-iven besar seperti ARF Direx, Asean Tourism Forum, Munas APEKSI IV, Pekan Informsi Nasional (PIN), Munas GMKI, Munas Pelti, dan sejumlah iven  bergengsi lainnya yang semakin memantapkan citra Manado sebagai salah satu kota destinasi pelaksanaan MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhebition); berkurangnya kondisi jalan rusak berat dan sedang dari angka 60 % menjadi sekitar 30 %; menurunnya angka pengangguran dari 26744 orang pada tahun 2011 menjadi 23361 orang pada tahun 2012; meningkatnya pemeliharaan rutin jalan dari 60 % menjadi 80 %;  pembangunan/rehabilitasi dan pemeliharaan saluran drainase pada 11 titik; revitalisasi sarana pedestrian, pembangunan air bersih dan sanitasi; pembangunan pesisir pantai Manado dan kepulauan Bunaken;  peningkatan signifikan sektor Koperasi dan UMKM dari 8756 pada tahun 2011 menjadi 14220 pada tahun 2012; mewujudkan Manado sebagai Kota Layak Anak (KLA) di antaranya melalui program pemerintah pusat PPA-PKH (Pengurangan Pekerja Anak-Program Keluarga Harapan); menghadirkan Rumah Pintar yang merupakan kerja sama dengan Tim Penggerak PKK kota Manado. Dalam bidang kemasyarakatan, GSVL-Ai melalui misi: ‘Menjadikan Manado Kota Yang Menyenangkan’ berhasil menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam semangat ‘Torang Samua Basudara’ berkat dukungan dan peran serta masyarakat, takoh agama, tokoh masyarakat, BKSAUA, FKUB, TNI dan POLRI; menurunkan jumlah kasus kematian maternal dari 7 kasus pada tahun 2011 menjadi 4 kasus pada tahun 2012; menurunkan kematian anak dari 37 kasus pada tahun 2011 menjadi 14 kasus pada tahun 2012; menurunkan kasus gizi buruk dari 24 kasus pada tahun 2011 menjadi 5 kasus pada tahun 2012; memberikan layanan kesehatan 1 x 24 jam bagi seluruh masyarakat Manado di 15 PUSKESMAS; meraih penghargaan ‘Kota Sehat’ dengan nama Swasti Saba Wiwerda; meningkatkan angka melek huruf dari 116,74 % pada tahun 2011 menjadi 117,74 % pada tahun 2012; Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara online ; pemberian dukungan biaya operasional dan kesejahteraan bagi pimpinan umat beragama; terobosan program inovatif ‘PBL Mapaluse’ bagi 504 lingkungan untuk menghadirkan pembangunan yang adil dan merata; pembangunan Youth Center ; dan sejumlah program lainnya yang pro rakyat. Kota Manado selain memanen sejumlah kemajuan dan keberhasilan serta pengakuan dan penghargaan di bidang pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan, juga masih diperhadapkan dengan sejumlah tantangan dan masalah yang harus diatasi bersama, antara lain banjir sampah, banjir kendaraan dan banjir air. Masalah banjir sampah walaupun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasinya seperti penyediaan tempat sampah terpilah, pengomposan dan bank sampah, namun masih ada sebagian kecil warga masyarakat yang perlu terus didorong dan diingat-ingatkan bahwa sampah bukan lagi barang yang harus dijauhi dan dimusuhi, tetapi merupakan barang yang memiliki nilai ekonomi, dan berdampak negatif terhadap kesehatan jika tidak dikelola dengan baik. Tantangan lain yang belum begitu mendukung Manado sebagai kota menyenangkan adalah masalah lalu lintas. Kendaraan di Manado baik roda dua dan empat atau lebih berjumlah sekitar 10.000 unit, dengan jumlah pertambahan rata-rata 40 unit/hari untuk roda dua dan 12 unit/hari untuk kendaraan roda empat membuat suasana lalu lintas di kota Manado pada sejumlah jalur kurang menyenangkan. Selain jalan kurang lebar dan pemilik kendaraan memarkir kendaraan dan berhenti serta berbalik arah di tempat yang dilarang, faktor lain yang berkontribusi tinggi menyebabkan perlambatan kendaraan bermotor karena orang Manado masih sangat tergantung pada transfortasi pribadi. Bus massal dalam kota masih belum menarik bagi masyarakat. Untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas, sejumlah upaya terus dilakukan, antara lain pelebaran sejumlah ruas jalan, rekayasa arus lalu lintas dan pembangunan terminal tipe A di Liwas untuk menampung kendaraan dari terminal Paal Dua dan Karombasan. Pembangunan jalan lingkar ‘Kawin dan Mawin’ (Kairagai-Winangun dan Malalayang-Winangun). GSVL-Ai, kedua pemimpin pilihat rakyat yang dicintai rakyat ini terus berbenah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, menghadirkan pelayanan yang memuaskan bagi semua orang, serta berupaya menghadirkan program-program pembangunan yang terarah, adil dan merata, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Manado. Selamat kepada Bapak GSVL-Ai atas sukses yang telah diraih bersama masyarakat. Kami berdoa, Tahun 2013 dibawa kepemimpinan Bapak berdua, Manado makin maju dan SIAAP MAJU. (anq)

Pemkot Gelar Old and New







Jelang pergantian Tahun 2012 ke 2013, Pemerintah Kota Manado pada 31 Desember 2012, pukul 22.00 sampai 24.00 bertempat di ruang serbaguna mengadakan kegiatan yang bertajuk Old and New yang dimeriahkan dengan pentas seni budaya, pemberian penghargaan dan pencanangan tiga program tahun 2013, yaitu : 1. Universal Health Coverage, yaitu program jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat kota Manado. 2. Langit Biru, yaitu program bebas kendaraan bermotor pada setiap hari Jumat. 3. Brenti Jo Melanggar Aturan, yaitu sebagai lanjutan program disiplin pada tahun 2012. GSVL, sapaan akrab Walikota dalam sambutannya mengajak undangan yang hadir dan seluruh warga kota Manado bergandengan tangan memasuki tahun 2013. "Sukses dan keberhasilan kita untuk hidup rukun dan damai pada tahun 2012, mari kita jaga dan pelihara terus memasuki tahun 2013 dengan terus bergandengan tangan menciptakan hidup yang nyaman dan aman," kata GSVL. Dalam acara pemberian piagam penghargaan untuk hotel yang lunas pajak, diberikan pada Arya Duta Hotel, Sintesa Peninsula Hotel, dan Swiss-Bel  Maleosan Hotel; lalu penghargaan tempat hiburan yang lunas pajak, yaitu pada Studio 21, PT. Casa Diva dan Club Deluxe; penghargaan untuk SKPD yang realisasi PADnya lebih dari 100 %, diberikan pada Dispenda, Pemadam Kebakaran, Disdukcapil, Kominfo, PU, Sekretariat Daerah, dan Bagian Perekonomian Sekda; penghargaan untuk restoran yang lunas pajak, deberikan pada A & W Restoran, Jumbo Restoran dan KFC; penghargaan untuk usaha parkir yang lunas pajak, diberikan pada PT. Mega Jasa Kelola; PT. Angkasa Pura I, dan ITC Marina Plaza Manado; penghargaan terhadap wajib pajak reklame yang lunas pajak, yaitu PT. Anoa Citra Perkasa, CV. Karya Wenang, CV. Rapih Jaya Perkasa; penghargaan realisasi PBB terbaik diberikan kepada Kecamatan Wenang; penghargaan untuk notaris/PPAT terbaik diberikan kepada Sientje Ambat; penghargaan lomba PBB antar SKPD Pemkot Manado diberikan kepada Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat kota Manado; penghargaan kepada 261 PNS yang pensiun; penghargaan pegawai teladan atas nama Roldy Mailangkay, SH, M.Si; piagam penghargaan untuk The Champion of male choir diberikan kepada PKB GMIM Kolam Bethesda Tikala Kumaraka, dan The Champion of mix choir diberikan kepada Manado Katolik Choir. Piala christmas lifhting competition diberikan kepada Travello Hotel, Sintesa Peninsula Hotel, dan Gran Puri Hotel; penghargaan Award Excellence diberikan kepada Sintesa Peninsula Hotel, Swiss-Bel Maleosan Hotel; dan Travello Hotel. GSVL menyampaikan bahwa demi menghormati dua warga Manado pada 30 Desember 2012 meninggal akibat longsor, acara akhir tahun yang semula akan dilaksanakan di lapangan basket Mega Mas dialihkan di ruang serba guna guna. Turut hadir: Wakil Walikota Manado, Harley Alfredo Benfica Mangindaan, SE, MSM; Sekretaris Daerah, Ir. MHF. Sendoh; Muspida; Direktur 8 RS atau yang mewakili; ketua Tim Penggerak PKK, Prof. Dr. Julyeta P A . Lumentut-Runtuwene, MS, DEA; ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Manado, Ir. Deasy Sendoh-Kandowangko. Msi; BKSAUA; tamu dari Jepang dan Hongkong; Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kepala Dinas/Badan/Bagian, Camat, Lurah dan Kepala Lingkungan. (anq)

Senin, 31 Desember 2012

Bencana Longsor di Winangun

Pencarian Korban Longsor di Winangun I lingkungan V
Walikota dan Ibu Paulina Runtuwene Lumentut menemui keluarga korban longsor

Salah Satu Korban Longsor, alm. Robby Sarongsong

Korban Longsor alm. Marta Langi
Walikota Manado Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, bergerak cepat usai menerima informasi adanya korban jiwa atas peristiwa bencana tanah longsor di Kelurahan Winangun I Lingkungan V Manado Minggu (30/12) kemarin. Usai membawakan sambutan pada perayaan Natal bersama Umat katolik se-Kevikepan Manado kemarin, Walikota bersama istri tercinta Paulina Lumentut Runtuwene dan ke 4 anak terkasih, sekira pukul 18.45 Wita, langsung meluncur cepat ke ruangan jenasah Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang.
Tiba di teras ruangan jenasah Walikota disambut isak tangis keluarga Ibu Meydi Sarongsong. Dan disana terlihat dua jenasah yang sudah terbujur kaku. Kedua jenasah yaitu Alamarhum Robby Sarongsong 50 tahun (anak) dan Almarhumah Ibu Marta Langi 74 tahun (orang tua). Keduanya adalah korban dalam peristiwa yang mengenaskan sekitar pukul 15.00 wita siang.
Dalam kunjungan ini, Walikota turut merasakan duka keluarga, dan merasa cukup terpukul terkait adanya korban jiwa, dalam persitiwa yang tidak pernah diinginkan itu. Sehingga sebagai bentuk dukacita dan kepedulian, Pemkot Manado menanggung seluruh biaya dari keluarga yang berduka, yang direncankan dibawa ke rumah duka di Motoling Kabupaten Minahasa Selatan.
“Pemkot tentunya memberikan simpati dan bentuk kepedulian kepada kelurga, semua yang terkait dengan kebutuhan dengan persiapan pemakaman korban ditanggung oleh pemkot mulai dari peti dan perlengkapannya, kendaraan untuk mengangkut jenasah hingga pemakam hingga ke Minahasa Selatan, kami akan memberikan pendampingan dan Pemkot akan menanggung seluruh kebutuhan sampai tibanya jenasah  dikampung halaman,” tegas Walikota, langsung dari lokasi ruangan jenasah.
Dilanjutkannya, kejadian ini adalah sebuah bencana. Yang oleh seluruh umat manusia tidak menginginkannya terjadi. Karenanya bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan sabar dalam menghadapi pencobaan ini.
“Ini bencana yang tidak ada satu pun yang menyukainya. Suka atau tidak dimana dan kapan, sama sekali tidak dapat diketahui. Saat ini peristiwa itu telah merengkut 2 nyawa. Karena itu atas nama Pemkot Manado kami merasa berduka cita atas kejadian ini. Bagi kelurga saya berharap tetap sabar,” katanya Walikota.
Dari data yang ada se Kota Manado ada 8 kecamatan yang mengalami bencana longsor, namun hanya di kelurahan Winangun yang menelan korban jiwa. Menyikpai akan hal ini Walikota menghimbau agar warga Kota Manado dapat mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana longsor dan banjir susulan. Akibat hujan seharian di kota Manado, terjadi luapan air sangat banyak, sehingga terjadi banjir di beberapa lokasi.
“kita berdoa agar hujan dapat berhenti. Tapi Saya himbau bagi mereka yang berada dititik rawan longsor dan rawan bencana dapat menghindarkan diri jika terjadi hujan saat malam. Saya minta sebaiknya tinggalkan tempat yang rawan lonsor dan bajir. Atau sebaiknya kita menghindar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” urai Walikota. (anq)

Minggu, 30 Desember 2012

Walikota Natal Bersama Umat Katolik Kota Manado



Minggu 30 Desember 2012, Walikota Manado Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, bersama istri tercinta Prof Paulina Lumentut Runtuwene serta empat anak tercinta, turut hadir dalam misa Natal bersama umat Katolik se-Kevikepan  Manado di Gereja Santa Theresia Malalayang
Dalam sambutannya, Walikota mengatakan, Natal yang adalah perayaan peristiwa kelahiran Yesus Kristus adalah peristiwa yang sangat penting dan bernilai, sehingga hidup dan diwariskan dari generasi ke generasi.
“Ingatan yang hidup itu adalah tentang firman yang menjadi manusia, sebagai wujud kasih Allah, yang menyelamatkan manusia dari dosa, dengan membawa terang rahmat dan kebijaksanaan,” kata Walikota. Walikota mengajak agar umat menjadikan Natal Yesus Kristus sebagai momentum untuk berefleksi kembali kepada hakekat Natal. Dirinya mengapresiasi umat Katolik se-Kevikepan Manado atas kerja sama dan peran aktif dalam pembangunan Manado. Serta dirinya berharap agar umat dapat mengembangkan talenta terbaik bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Manado.
“Raihlah peluang hidup dan pencapaian terbaik karena kita diberkati dengan anugerah terbaik untuk membangun daerah yang kita cintai bersama ini,” tutur Walikota.
 Walikota dalam sambutannya juga menjelaskan tentang Pelayanan Kesehatan Gratis bagi seluruh masyarakat Kota Manado pada tahun 2013, yang berjumlah 500.000 jiwa lebih dan bantuan perlengkapan sekolah bagi anak sekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Misa Natal dipimpin oleh Uskup Manado Mgr. Joseph Suwatan, MSC. Turut hadir dalam misa Natal yakni Vicaris Episcopalis Pastor Wens Maweikere PR, Para Pastor se-Kevikepan Manado, Para Frater dan Suster kota Manado, dan umat Katolik dari semua Paroki kota Manado. (anq)