Pencarian Korban Longsor di Winangun I lingkungan V |
Walikota dan Ibu Paulina Runtuwene Lumentut menemui keluarga korban longsor |
Salah Satu Korban Longsor, alm. Robby Sarongsong |
Korban Longsor alm. Marta Langi |
Walikota Manado Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, bergerak cepat usai menerima informasi
adanya korban jiwa atas peristiwa bencana tanah longsor di Kelurahan
Winangun I Lingkungan V Manado Minggu (30/12) kemarin. Usai membawakan
sambutan pada perayaan Natal bersama Umat katolik se-Kevikepan Manado
kemarin, Walikota bersama istri tercinta Paulina Lumentut Runtuwene dan ke 4
anak terkasih, sekira pukul 18.45 Wita, langsung meluncur cepat ke
ruangan jenasah Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang.
Tiba di teras ruangan jenasah Walikota disambut isak tangis keluarga Ibu Meydi Sarongsong. Dan disana terlihat dua jenasah yang sudah terbujur kaku. Kedua jenasah yaitu Alamarhum Robby Sarongsong 50 tahun (anak) dan Almarhumah Ibu Marta Langi 74 tahun (orang tua). Keduanya adalah korban dalam peristiwa yang mengenaskan sekitar pukul 15.00 wita siang.
Dalam kunjungan ini, Walikota turut merasakan duka keluarga, dan merasa cukup terpukul terkait adanya korban jiwa, dalam persitiwa yang tidak pernah diinginkan itu. Sehingga sebagai bentuk dukacita dan kepedulian, Pemkot Manado menanggung seluruh biaya dari keluarga yang berduka, yang direncankan dibawa ke rumah duka di Motoling Kabupaten Minahasa Selatan.
“Pemkot tentunya memberikan simpati dan bentuk kepedulian kepada kelurga, semua yang terkait dengan kebutuhan dengan persiapan pemakaman korban ditanggung oleh pemkot mulai dari peti dan perlengkapannya, kendaraan untuk mengangkut jenasah hingga pemakam hingga ke Minahasa Selatan, kami akan memberikan pendampingan dan Pemkot akan menanggung seluruh kebutuhan sampai tibanya jenasah dikampung halaman,” tegas Walikota, langsung dari lokasi ruangan jenasah.
Dilanjutkannya, kejadian ini adalah sebuah bencana. Yang oleh seluruh umat manusia tidak menginginkannya terjadi. Karenanya bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan sabar dalam menghadapi pencobaan ini.
Tiba di teras ruangan jenasah Walikota disambut isak tangis keluarga Ibu Meydi Sarongsong. Dan disana terlihat dua jenasah yang sudah terbujur kaku. Kedua jenasah yaitu Alamarhum Robby Sarongsong 50 tahun (anak) dan Almarhumah Ibu Marta Langi 74 tahun (orang tua). Keduanya adalah korban dalam peristiwa yang mengenaskan sekitar pukul 15.00 wita siang.
Dalam kunjungan ini, Walikota turut merasakan duka keluarga, dan merasa cukup terpukul terkait adanya korban jiwa, dalam persitiwa yang tidak pernah diinginkan itu. Sehingga sebagai bentuk dukacita dan kepedulian, Pemkot Manado menanggung seluruh biaya dari keluarga yang berduka, yang direncankan dibawa ke rumah duka di Motoling Kabupaten Minahasa Selatan.
“Pemkot tentunya memberikan simpati dan bentuk kepedulian kepada kelurga, semua yang terkait dengan kebutuhan dengan persiapan pemakaman korban ditanggung oleh pemkot mulai dari peti dan perlengkapannya, kendaraan untuk mengangkut jenasah hingga pemakam hingga ke Minahasa Selatan, kami akan memberikan pendampingan dan Pemkot akan menanggung seluruh kebutuhan sampai tibanya jenasah dikampung halaman,” tegas Walikota, langsung dari lokasi ruangan jenasah.
Dilanjutkannya, kejadian ini adalah sebuah bencana. Yang oleh seluruh umat manusia tidak menginginkannya terjadi. Karenanya bagi keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan sabar dalam menghadapi pencobaan ini.
“Ini bencana yang tidak ada satu pun yang menyukainya. Suka atau tidak
dimana dan kapan, sama sekali tidak dapat diketahui. Saat ini peristiwa
itu telah merengkut 2 nyawa. Karena itu atas nama Pemkot Manado kami
merasa berduka cita atas kejadian ini. Bagi kelurga saya berharap tetap
sabar,” katanya Walikota.
Dari data yang ada se Kota Manado ada 8 kecamatan yang mengalami bencana longsor, namun hanya di kelurahan Winangun yang menelan korban jiwa. Menyikpai akan hal ini Walikota menghimbau agar warga Kota Manado dapat mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana longsor dan banjir susulan. Akibat hujan seharian di kota Manado, terjadi luapan air sangat banyak, sehingga terjadi banjir di beberapa lokasi.
“kita berdoa agar hujan dapat berhenti. Tapi Saya himbau bagi mereka yang berada dititik rawan longsor dan rawan bencana dapat menghindarkan diri jika terjadi hujan saat malam. Saya minta sebaiknya tinggalkan tempat yang rawan lonsor dan bajir. Atau sebaiknya kita menghindar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” urai Walikota. (anq)
Dari data yang ada se Kota Manado ada 8 kecamatan yang mengalami bencana longsor, namun hanya di kelurahan Winangun yang menelan korban jiwa. Menyikpai akan hal ini Walikota menghimbau agar warga Kota Manado dapat mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana longsor dan banjir susulan. Akibat hujan seharian di kota Manado, terjadi luapan air sangat banyak, sehingga terjadi banjir di beberapa lokasi.
“kita berdoa agar hujan dapat berhenti. Tapi Saya himbau bagi mereka yang berada dititik rawan longsor dan rawan bencana dapat menghindarkan diri jika terjadi hujan saat malam. Saya minta sebaiknya tinggalkan tempat yang rawan lonsor dan bajir. Atau sebaiknya kita menghindar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” urai Walikota. (anq)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar