Kota Manado dalam kepemimpinan GSVL-AI telah
menjelma menjadi kota MICE sekaligus sebagai tempat investasi yang memikat bagi
siapa saja. Banyak keberhasilan yang telah mendapat pengakuan dari masyarakat selama
dua tahun kepemimpian GSVL-AI, sapaan akrab Walikota-Wakil Walikota Manado.
Visi “Manado Kota Model Ekowisata”
yang diusung kedua pemimpin pilihan rakyat yang merakyat ini memiliki multiplier effect yang luar biasa dalam
memicu dan memacu pertumbuhan ekonomi.
Performa
keberhasilan kota Manado saat ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Di saat
beberapa daerah di tanah air dirundung masalah sosial dan ekonomi, justru pada
saat yang sama kota Manado mampu menjadi model bagi daerah lain untuk
menciptakan hidup rukun dan damai.
Berkat
kehidupan yang rukun damai, masyarakat dan jajaran pemerintah kota Manado
berhasil menorehkan sejumlah catatan prestasi, di antaranya penghargaan Adipura
lima kali berturut-turut untuk kategori kota sedang dan satu kali untuk
kategori kota besar; peringkat II nasional PIAK; tiga kali meraih penghargaan
kota sehat; penghargaan Pakerti III untuk Lingkungan Bersih Sehat (LBS), juara
I lomba desa/kelurahan tingkat provinsi yang diraih oleh kelurahan Kleak dan
penghargaan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Kehidupan
yang rukun dan damai dalam semangat Torang
Samua Basudara membuat kota Manado dipercaya menjadi tuan rumah
penyelenggaraan event-event berskala nasional maupun internasional, antara lain
ASEAN Tourism Forum (ATF), Pasific Partnership, Pekan Informasi Nasional (PIN),
munas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-IV, semiloka
akselerasi Millenium Development Goals (MDGs), Munas PELTI.
Berbagai
pujian, penghargaan dan kepercayaan yang diberikan disadari oleh GSVL-Ai bahwa masih banyak yang
harus dibenahi bersama, di antaranya harus diakui bahwa kinerja aparat
pemerintah perlu terus ditingkatkan sehingga dapat menghadirkan perubahan
menuju kota Manado yang lebih menyenangkan.
Pemerintah
dan seluruh masyarakat kota Manado menyadari bahwa keamanan dan kenyamanan
merupakan salah satu kebutuhan penting dalam membangun kehidupan. Suatu kota
atau daerah tidak akan berkembang dan tidak akan maju bila tidak aman. Keamanan
merupakan jaminan bagi kelangsungan kehidupan, dan bagi kalangan bisnis situasi
yang tidak aman merupakan kekhawatiran utama. Sifat, kebiasaan yang baik dan
budaya positif adalah harta yang sangat berharga dan harus diwariskan kepada generasi
mendatang. “Kita tidak bisa membangun jika tidak aman. Kita harus tetap
memegang teguh semangat Torang Samua Basudara dalam kehidupan bermasyarakat,”
kata GSVL. Hal yang senada dikatakan oleh Ai bahwa kekeluargaan, kebersamaan
dan kerukunan dalam semangat Torang Samua Basudara merupakan kekuatan
masyarakat kota Manado.
Hidup
aman dan nyaman yang diformulasikan dalam misi “Menjadikan Manado kota yang
menyenangkan” direspons oleh pemerintah pusat bahkan dunia internasional untuk
menjadikan kota Manado sebagai salah satu kota tujuan wisata dan tempat
investasi. Pemerintah pusat merencanakan menjadikan Manado pada tahun 2013 sebagai
salah satu kota Wisata Sehat. Kota Saga-Jepang, Kota Liverpool-Inggris, Davao-Philipina,
Latvia (salah satu negara pecahan Uni Soviet), adalah beberapa kota atau negara
dari luar negeri yang tertarik dengan potensi kota Manado.
Liverpool,
adalah salah satu kota yang menjalin hubungan kerjasama dan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan
kota Manado. MoU yang ditandatangani pada tanggal 26 November 2012 menyangkut
bidang pendidikan, kesehatan, pariwista, olah raga, kebudayaan dan perdagangan.
Selama
dua tahun kepemimpinan GSVL-AI, sejumlah keberhasilan yang telah diraih di
antaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kota Manado terus
meningkat, angka melek huruf dan usia harapan hidup terus membaik, pertumbuhan
ekonomi dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita meningkat, angka
kemiskinan dan pengangguran menunjukkan trend
menurun, angka kematian ibu dan bayi juga semakin menurun.
Dibawa
kepemimpinan GSVL-AI, kota Manado telah berkembang menjadi salah satu pusat
pertumbuhan ekonomi di Sulawesi. Menurut GSVL, koridor ekonomi di Sulawesi
memiliki potensi tinggi di bidang ekonomi dan sosial. Pertumbuhan ekonomi kota
manado Tahun 2010 sebesar 7,30 % dan Tahun 2011 sebesar 8,39 % (sumber: Manado
dalam angka Tahun 2012).
Pembangunan
kota Manado yang dititikberatkan pada sektor pariwisata dan ditunjang dengan
sektor perdagangan dan jasa telah membuka peluang lapangan kerja baru bagi para
pencari kerja. Infrastruktur penunjang pariwisata seperti hotel terus
berkembang. Hotel berbintang dan melati berjumlah 97 pada tahun 2010; 98 pada tahun
2011; dan 111 pada tahun 2012. GSVL-AI mendorong
agar masyarakat Manado memanfaatkan peluang kerja yang tersedia.
Kota
Manado selain memanen sejumlah kemajuan dan keberhasilan di bidang
pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan, juga masih diperhadapkan dengan
sejumlah tantangan, antara lain banjir sampah, banjir kendaraan dan banjir air.
Masalah
banjir sampah walaupun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasinya
seperti penyediaan tempat sampah terpilah, pengomposan dan bank sampah, namun
masih ada sebagian kecil warga masyarakat yang perlu terus didorong dan diingat-ingatkan
bahwa sampah bukan lagi barang yang harus dijauhi dan dimusuhi, tetapi
merupakan barang yang memiliki nilai ekonomi.
Tantangan
lain yang belum mendukung Manado sebagai kota menyenangkan adalah masalah lalu
lintas. Kendaraan di Manado baik roda dua dan empat atau lebih berjumlah
sekitar 10.000 unit, dengan jumlah pertambahan rata-rata 40 unit/hari untuk
roda dua dan 12 unit/hari untuk kendaraan roda empat membuat suasana lalu
lintas di kota Manado pada sejumlah jalur kurang menyenangkan. Selain jalan
kurang lebar dan pemilik kendaraan memarkir kendaraan secara tidak beraturan,
faktor lain yang berkontribusi tinggi penyebab perlambatan kendaraan bermotor karena
orang Manado masih sangat tergantung pada transfortasi pribadi. Bus massal
dalam kota masih belum menarik bagi masyarakat.
Manajemen
lalu lintas yang belum baik, jumlah kendaraan yang terus bertambah, dan panjang
jalan yang tetap itu-itu saja, merupakan
sejumlah permasalahan terjadinya perlambatan arus pergerakan kendaraan. “Salah
satu yang belum mendukung Manado sebagai kota menyenangkan adalah masalah lalu
lintas,” kata GSVL, sapaan akrab Walikota Manado.
Untuk mengatasi masalah kemacetan lalu
lintas, sejumlah upaya terus dilakukan, antara lain pelebaran sejumlah ruas jalan,
rekayasa arus lalu lintas dan pembangunan terminal tipe A di Liwas untuk menampung
kendaraan dari terminal Paal Dua dan Karombasan. “Kami terus berbenah untuk
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, menghadirkan pelayanan yang
memuaskan bagi semua orang, serta berupaya menghadirkan program-program
pembangunan yang terarah, adil dan merata, yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas hidup masyarakat Manado,” kata GSVL.
Menurut
GSVL, keunggulan kota Manado selain bandara Sam Ratulangi adalah sektor
pariwisata. Pariwisata merupakan the
leading sector yang paling diunggulkan dalam misi pembangunan kota Manado
saat ini dan ke depan. Keunggulan Manado lainnya adalah kedamaian dan kerukunan
dalam semangat Torang Samua Basudara, yang tercermin dari kemampuan hidup
bersama dalam suasana yang harmonis.
Peluang
kota Manado untuk menjadi gerbang ekonomi baru di Indonesia sangat terbuka, dan
terus diperjuangkan oleh GSVL-AI melalui berbagai strategi dan
terobosan-terobosan yang berkualitas, terutama strategi dan terobosan dalam
pencapaian tujuan pengembangan bahkan
pembangunan dalam setiap sektor unggulan.
Manado
sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Utara, yang terletak dibibir Pasifik, sangat
prospektif dalam jalur perdagangan dunia dan memiliki peluang besar untuk
menjadi pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik. Berbagai keunggulan tersebut sangat
menguntungkan kota Manado sebagai gerbang ekonomi baru di Indonesia, dan saat
ini terus diperjuangkan melalui berbagai strategi dan terobosan-terobasan yang
berkualitas dengan mengoptimalkan segala sumberdaya dan potensi yang dimiliki
oleh kota Manado.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar