Total Tayangan Halaman

Sabtu, 08 Desember 2012

Dua Tahun Kepemimpinan : Keberhasilan, Tantangan dan Peluang





Kota Manado dalam kepemimpinan GSVL-AI telah menjelma menjadi kota MICE sekaligus sebagai tempat investasi yang memikat bagi siapa saja. Banyak keberhasilan yang telah mendapat pengakuan dari masyarakat selama dua tahun kepemimpian GSVL-AI, sapaan akrab Walikota-Wakil Walikota Manado. Visi “Manado Kota Model Ekowisata” yang diusung kedua pemimpin pilihan rakyat yang merakyat ini memiliki multiplier effect yang luar biasa dalam memicu dan memacu pertumbuhan ekonomi.

             Performa keberhasilan kota Manado saat ini mendapat apresiasi dari banyak pihak. Di saat beberapa daerah di tanah air dirundung masalah sosial dan ekonomi, justru pada saat yang sama kota Manado mampu menjadi model bagi daerah lain untuk menciptakan hidup rukun dan damai.
             Berkat kehidupan yang rukun damai, masyarakat dan jajaran pemerintah kota Manado berhasil menorehkan sejumlah catatan prestasi, di antaranya penghargaan Adipura lima kali berturut-turut untuk kategori kota sedang dan satu kali untuk kategori kota besar; peringkat II nasional PIAK; tiga kali meraih penghargaan kota sehat; penghargaan Pakerti III untuk Lingkungan Bersih Sehat (LBS), juara I lomba desa/kelurahan tingkat provinsi yang diraih oleh kelurahan Kleak dan penghargaan Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
             Kehidupan yang rukun dan damai dalam semangat Torang Samua Basudara membuat kota Manado dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan event-event berskala nasional maupun internasional, antara lain ASEAN Tourism Forum (ATF), Pasific Partnership, Pekan Informasi Nasional (PIN), munas Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-IV, semiloka akselerasi Millenium Development Goals (MDGs), Munas PELTI.
             Berbagai pujian, penghargaan dan kepercayaan yang diberikan  disadari oleh GSVL-Ai bahwa masih banyak yang harus dibenahi bersama, di antaranya harus diakui bahwa kinerja aparat pemerintah perlu terus ditingkatkan sehingga dapat menghadirkan perubahan menuju kota Manado yang lebih menyenangkan.
             Pemerintah dan seluruh masyarakat kota Manado menyadari bahwa keamanan dan kenyamanan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam membangun kehidupan. Suatu kota atau daerah tidak akan berkembang dan tidak akan maju bila tidak aman. Keamanan merupakan jaminan bagi kelangsungan kehidupan, dan bagi kalangan bisnis situasi yang tidak aman merupakan kekhawatiran utama. Sifat, kebiasaan yang baik dan budaya positif adalah harta yang sangat berharga dan harus diwariskan kepada generasi mendatang. “Kita tidak bisa membangun jika tidak aman. Kita harus tetap memegang teguh semangat Torang Samua Basudara dalam kehidupan bermasyarakat,” kata GSVL. Hal yang senada dikatakan oleh Ai bahwa kekeluargaan, kebersamaan dan kerukunan dalam semangat Torang Samua Basudara merupakan kekuatan masyarakat kota Manado.
             Hidup aman dan nyaman yang diformulasikan dalam misi “Menjadikan Manado kota yang menyenangkan” direspons oleh pemerintah pusat bahkan dunia internasional untuk menjadikan kota Manado sebagai salah satu kota tujuan wisata dan tempat investasi. Pemerintah pusat merencanakan menjadikan Manado pada tahun 2013 sebagai salah satu kota Wisata Sehat. Kota Saga-Jepang, Kota Liverpool-Inggris, Davao-Philipina, Latvia (salah satu negara pecahan Uni Soviet), adalah beberapa kota atau negara dari luar negeri yang tertarik dengan potensi kota Manado.  
             Liverpool, adalah salah satu kota yang menjalin hubungan kerjasama dan melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan kota Manado. MoU yang ditandatangani pada tanggal 26 November 2012 menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, pariwista, olah raga, kebudayaan dan perdagangan.
             Selama dua tahun kepemimpinan GSVL-AI, sejumlah keberhasilan yang telah diraih di antaranya adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di kota Manado terus meningkat, angka melek huruf dan usia harapan hidup terus membaik, pertumbuhan ekonomi dan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita meningkat, angka kemiskinan dan pengangguran menunjukkan trend menurun, angka kematian ibu dan bayi juga semakin menurun.
             Dibawa kepemimpinan GSVL-AI, kota Manado telah berkembang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi. Menurut GSVL, koridor ekonomi di Sulawesi memiliki potensi tinggi di bidang ekonomi dan sosial. Pertumbuhan ekonomi kota manado Tahun 2010 sebesar 7,30 % dan Tahun 2011 sebesar 8,39 % (sumber: Manado dalam angka Tahun 2012). 
             Pembangunan kota Manado yang dititikberatkan pada sektor pariwisata dan ditunjang dengan sektor perdagangan dan jasa telah membuka peluang lapangan kerja baru bagi para pencari kerja. Infrastruktur penunjang pariwisata seperti hotel terus berkembang. Hotel berbintang dan melati berjumlah 97 pada tahun 2010; 98 pada tahun 2011; dan 111 pada tahun 2012.  GSVL-AI mendorong agar masyarakat Manado memanfaatkan peluang kerja yang tersedia.
             Kota Manado selain memanen sejumlah kemajuan dan keberhasilan di bidang pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan, juga masih diperhadapkan dengan sejumlah tantangan, antara lain banjir sampah, banjir kendaraan dan banjir air.
             Masalah banjir sampah walaupun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengatasinya seperti penyediaan tempat sampah terpilah, pengomposan dan bank sampah, namun masih ada sebagian kecil warga masyarakat yang perlu terus didorong dan diingat-ingatkan bahwa sampah bukan lagi barang yang harus dijauhi dan dimusuhi, tetapi merupakan barang yang memiliki nilai ekonomi. 
             Tantangan lain yang belum mendukung Manado sebagai kota menyenangkan adalah masalah lalu lintas. Kendaraan di Manado baik roda dua dan empat atau lebih berjumlah sekitar 10.000 unit, dengan jumlah pertambahan rata-rata 40 unit/hari untuk roda dua dan 12 unit/hari untuk kendaraan roda empat membuat suasana lalu lintas di kota Manado pada sejumlah jalur kurang menyenangkan. Selain jalan kurang lebar dan pemilik kendaraan memarkir kendaraan secara tidak beraturan, faktor lain yang berkontribusi tinggi penyebab perlambatan kendaraan bermotor karena orang Manado masih sangat tergantung pada transfortasi pribadi. Bus massal dalam kota masih belum menarik bagi masyarakat.
             Manajemen lalu lintas yang belum baik, jumlah kendaraan yang terus bertambah, dan panjang jalan yang  tetap itu-itu saja, merupakan sejumlah permasalahan terjadinya perlambatan arus pergerakan kendaraan. “Salah satu yang belum mendukung Manado sebagai kota menyenangkan adalah masalah lalu lintas,” kata GSVL, sapaan akrab Walikota Manado.
             Untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas, sejumlah upaya terus dilakukan, antara lain pelebaran sejumlah ruas jalan, rekayasa arus lalu lintas dan pembangunan terminal tipe A di Liwas untuk menampung kendaraan dari terminal Paal Dua dan Karombasan. “Kami terus berbenah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, menghadirkan pelayanan yang memuaskan bagi semua orang, serta berupaya menghadirkan program-program pembangunan yang terarah, adil dan merata, yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Manado,” kata GSVL.
             Menurut GSVL, keunggulan kota Manado selain bandara Sam Ratulangi adalah sektor pariwisata. Pariwisata merupakan the leading sector yang paling diunggulkan dalam misi pembangunan kota Manado saat ini dan ke depan. Keunggulan Manado lainnya adalah kedamaian dan kerukunan dalam semangat Torang Samua Basudara, yang tercermin dari kemampuan hidup bersama dalam suasana yang harmonis.
             Peluang kota Manado untuk menjadi gerbang ekonomi baru di Indonesia sangat terbuka, dan terus diperjuangkan oleh GSVL-AI melalui berbagai strategi dan terobosan-terobosan yang berkualitas, terutama strategi dan terobosan dalam pencapaian  tujuan pengembangan bahkan pembangunan dalam setiap sektor unggulan.
             Manado sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Utara, yang terletak dibibir Pasifik, sangat prospektif dalam jalur perdagangan dunia dan memiliki peluang besar untuk menjadi pintu gerbang Indonesia di Asia Pasifik. Berbagai keunggulan tersebut sangat menguntungkan kota Manado sebagai gerbang ekonomi baru di Indonesia, dan saat ini terus diperjuangkan melalui berbagai strategi dan terobosan-terobasan yang berkualitas dengan mengoptimalkan segala sumberdaya dan potensi yang dimiliki oleh kota Manado.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar