Walikota Manado, Dr. Ir. GS. Vicky Lumentut, SH, M.Si, DEA, Rabu 19
Desember 2012 memberikan materi dalam diskusi akhir tahun yang bertajuk
'Dialog Bisnis'. Walikota dalam materinya
menyampaikan sejumlah program yang sudah dicapai dan akan dilaksanakan
pada tahun 2013. Salah satunya adalah tentang masalah kemacetan.
"Kemacetan bukan hanya masalah kota Manado, tapi juga terjadi di daerah
lain," ujar Walikota. Menurut Walikota solusi
untuk mengurai kemacetan adalah merevitalisasi DAS Tondano mulai dari
jembatan Megawati sampai jembatan Kairagi, yang akan dimulai pada tahun
2013. Upaya lainnya untuk mengatasi kemacetan lalu lintas adalah
memindahkan terminal Paal Dua dan Karombasan ke terminal tipe A di
Liwas. "Tahun 2012 pematangan tanah, tahun 2013 konstruksi/pembangunan
dan pada tahun 2014 terminal di Liwas akan digunakan," papar Walikota.
Program lain untuk mengatasi kemacetan menurut Walikota, beberapa ruas jalan
dari Jalan Samrat menuju Jalan Pierre Tendean atau Boulevard akan
diperlebar. Agenda lainnya yang akan dilaksanakan pada tahun 2013 adalah
pembangunan Museum Bahari di lahan 16 % berbentuk ikan Coelacanth,
pemberian asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat kota Manado,
revitalisasi pasar Bersehati, dan sejumlah investasi dari pihak swasta
seperti pembangunan hotel dan rencana rute penerbangan Manado-Taipe
yang akan dilayani pesawat Batik Air. Hal lainnya yang diharapkan oleh
Walikota agar masyarakat
termasuk media dapat menghadirkan berita-berita yang tidak
kontraproduktif dengan semangat Torang Samua Basudara. "Tugas pemerintah
kota Manado dan seluruh jajaran pada Tahun 2013 memastikan bahwa Manado
aman dan nyaman bagi investasi. Tahun 2013, pemerintah kota Manado akan
mencanangkan program Brenti Jo Melanggar Aturan," ujar Walikota.
Disampaikannya pula bahwa pertumbuhan ekonomi kota Manado bisa mencapai lebih dari 10 % lebih jika pelayanan kepada masyarakat maksimal, seperti tidak
menghambat pemberian izin dan tidak melakukan pungutan-pungutan yang
melanggar aturan. Narasumber lainnya adalah kepala BPS Sulut Dantes
Simbolon, yang mengatakan bahwa Manado merupakan kota termurah
dibanding kota-kota lainnya di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi (PE) kota
Manado lebih tinggi dari Sulut (8,21). Pemateri lainnya, Prof. Dr. David
Saerang selaku ketua ISEI Sulut mengatakan bahwa tenaga
buruh di kota Manado masih diimport dari luar. Salah seorang peserta
diskusi mempertanyakan data dari BPS tentang pengangguran, menurutnya data
pengangguran BPS relatif tinggi, tapi saya sebagai pengusaha
sangat susah mencari tenaga kerja, bahkan mencari sopir saja susah karena perlu data
pembanding. Dalam kesempatan yang sama para peserta diskusi lainnya mengatakan bahwa
pertumbuhan ekonomi di kota Manado digerakan oleh sektor jasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar